Monday, December 19, 2011

Ketika 24 Jam itu Terasa Kurang ..

Kedengarannya memang semacam nggak bersyukur, tapi itu kenyataannya.

Sehari itu ada 24 jam. Selama 24 jam itu lah kita beraktivitas. Dimulai dari pagi hari dan berakhir di malam hari. Pagi hari ada yang berangkat sekolah, kuliah, atau kerja. Malam hari waktunya untuk istirahat. Begitulah rutinitas kalau hari kerja. Kalau hari libur, mungkin bisa sedikit bersantai atau merencanakan liburan.


Kembali ke topik, sehari itu ada 24 jam. Memanfaatkan waktu 24 jam untuk hal-hal yang bermanfaat itu sangat menyenangkan. Terlebih ketika apa yang kita kerjakan selama 24 jam itu nggak cuma bermanfaat bagi kita, tapi juga buat orang lain. Namun, kadang ada saat 24 jam itu rasanya nggak cukup. Maunya sehari itu lebih dari 24 jam, seperti sekarang ini.


Yak, ketika rutinitas berjalan normal, mungkin 24 jam itu cukup. Tapi semenjak rutinitas berubah 180 derajat, 24 jam itu kadang terasa kurang. Kuliah yang biasanya pagi-sore, sekarang sore-malem. Istirahat yang biasanya malem, sekarang kalo malem begadang ngerjain tugas. Pagi-siang yang biasanya produktif, sekarang jadi diisi dengan istirahat. Bahkan kalau tugasnya mendekati deadline semua, pagi-siang pun dihabiskan berkutat dengan tugas juga.




Dan ketika deadline tugas berkejaran, tak cukup waktu istirahat sampe lupa makan, tubuh pun tak kuasa untuk bertahan. Itu artinya, Allah sudah mengingatkan untuk belajar manajemen waktu (lagi). Biar semua rutinitas berjalan sesuai dengan waktu dan porsinya. Kita sendiri yang tahu kapan saat harus beristirahat. Allah hanya mengingatkan. :')


24 jam dalam sehari itu memang sudah proporsional. Semua tergantung bagaimana caranya kita menyikapi dan membaginya dengan baik. Intinya, bersyukur selalu, jaga kesehatan dan tetap semangat!

No comments:

Post a Comment